Rabu, 03 April 2013

Allah, inilah Proposal Hidupku….



1.   Latar Belakang Hidupku
Aku dilahirkan dari sebuah keluarga yang sederhana, orang tua yang luar biasa di pandanganku. Beberapa kejadian semasa kecilku yang dialami oleh orang tuaku dan aku membuat aku bertekad untuk merubah tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan syriat. Selanjutnya sejak kecil saya sering ditinggal orang tua merantau, saya biasa dititipin kepada kakek saya, namun setelah saya memasuki usia SD saya tinggal berdua bersama kakak perumpuan saya. Masa-masa tersebut membuat saya sedikit lebih dewasa karena dimana anak-anak seusia saya bersama orang tua namun saya harus berdua dengan kakak saya, apa lagi kakak saya wataknya agak keras yang kata lebih lembutnya galak.heheh
membuat pribadi saya cenderung tidak manja dan lebih bertanggung jawab. Masa-masa hidup tidak ditemani orang tua hanya ketika SD, karena setelah lulus SD saya pindah bersama orang tua ke jakarta dan kakak saya pun juga, karena kakak saya kebetulan baru lulus dari SMAnya juga.
Di waktu SMP saya mendapat pengalaman untuk berorganisasi di exkul Rohis, yah walaupun belum terlalu terorganisir. Ketika menginjak SMA barulah saya mendapat pengalaman organisasi tersebut. Saya ikut exkul Paskibra dan Rohis, saya mendapat pengalaman dalam membuat suatu perlombaan baris berbari, lalu acara Study Alam / Tafakur Alam. alhadulillah di SMA saya mendapat teman-teman yang baik dari program Mentoring setiap minggu yang saya ikuti di exkul Rohis di sekolah, dan saya sangat bersyukur atas hal tersebut karna berkat program itu saya mendapat jati diri dan wawasan yang luas akan arti hidup dengan tetap berpegang teguh terhadap ISLAM. Selain pengalaman organisasi, saya punya pengalaman berdagang roti untuk mengumpulkan uang demi untuk membeli Handphone idaman. Dan alhamdulillah keuntungan kurang lebih 25.000 sehari,dan akhirnya kebeli tu Handphone ya walaupun empot-empotan saya nambahinya. Dikarenakan dagang saya yang kurang maksimal, dimana seharusnya bisnis harus memiliki manage uang yang baik, pemisahan antara uang pribadi dengan uang bisnis. Namun tidak degnan bisnis saya, bisnis yang seenaknya asal barang abis tanpa liat apakan keuntungan sesuai atau tidak, alhasil ketika hendak membeli handphone orang tua saya harus nombok juga deh..
namun tidak ada kata penyesala, setidaknya dengan begitu saya dapat pengalaman bahwa kalo mau berbisni harus dimanage.
yah segitu ja kali ya pengalaman yang saya tulis disini, selebihnya menyusul
J hehe..,

2.   Prestasi Yang Akan Dicapai
a)    Menjadi seoranh Hafizul Qur’an pada tahun 2020
b)    Menjadi salah satu mahasiswa penerima beasiswa di IIUM (International     Islamic University Malaysia) dan menjadi mahasiswa terbaik disana
c)    Memiliki Peternakan yang dapat mempekerjakan lebih dari 100 orang dari warga sekitar kampung
d)    Memiliki Butik pakaian-pakaian muslim yang trendy namun tetap syar’i,untuk semua kalangan dari kalangan bawah, tengah sampai kalangan atas
e)    Berhasil memberangkatkan Orang tua naik Haji
f)     Membangun Masjid dengan strukture pengurus yang terorganisir sehingga menjadi pusat pengembangan bagi masyarakat sekitar
g)    Memiliki rumah yang sederhana, yang ada kebun kecil dimana disitu tertanam pohon-pohon berbuah dan bunga-bunga yang cantik, sekaligus dilengkapi dengan kolam ikan.
h)   Memiliki mobil FORTUNER, dan mengajak keluarga jalan-jalan menggunakan mobil tersebut
i)     Memiliki BMT dengan menjujung tinggi konsep syariah dan dengan prinsip menolong dengan asset yang dimiliki mencapai 5 milyar
j)     Memiliki restoran dengan kurang lebih 10 cabang yang tersebar di berbagai penjuru indonesia bahkan Go Internasional
k)    Menjadi seorang murabbi yang dapat mencetak Da’i-Da’i penerus di Boyolali
l)     Menjadi Pegawai Bank Syariah teladan
m)  Memiliki perpustakaan besar di kampung yang dapat menjadi wadah untuk anak-anak, remaja, dan orang tua menggali ilmu dan menambah wawasan, dilengkapi fasilitas internet
n)   Mendirikan yayasan rumah bagi anak jalanan, tempat mereka belajar, istirahat, dan tempat yang aman untuk mereka berlindung

3.   Tujuan Hidupku
Berdasarkan dari pengalaman dan keinginan pribadi maka saya dapati tujuan yang saya inginkan untuk hidup ini yaitu :
 Menjadi seorang Dai di daerah Boyolali Seorang yang terus memperbaiki kualitas ummat di jalan ekonomi’’


4.   Kemampuan Yang Harus Expert
Saya akan EXPERT di bidang Mengajar, Berwirausaha, Berkomunikasi, Dan Bersosialisasi. Untuk mengupgrade EXPERT saya maka inilah beberapa upaya dari saya :
a.)  Komitmen Yang Akan Saya Laksanakan
Akan saya efektifkan waktu dengan pembagian pada tabel dibawa, komitmen waktu yang harus saya laksanakan agar waktu saya tidak terbuang secara percuma.
Kegiatan
Per Hari (Jam)
Bila Usia Saya 60 Tahun*)
Tidur
7/5
17,5/12,5 tahun
Bekerja
5/6
12,5/25 tahun
Meningkatkan Expert
1/3
2,5/7,5 tahun
Berinteraksi dengan keluarga
½
2,5/5 tahun
Ibadah
4/5
10/12,5 tahun
Nonton Televisi
3/2
7,5/5 tahun
Kegiatan lain
3/1
7,5/2,5 tahun

b.)  Daftar Guru Yang Membantuku
Saya akan minta beliau-beliau untuk memberikan ilmunya meski sedikit kepada saya minimal 1 bulan sekali,


Guru Expert
Ust. Azhari
Ust. Fahmi
Ust. Lutfi

Guru Spiritual
Ust.Ismaidas
Ust. Agis
Kak Dinar


Guru Kehidupan
Ayahanda
Ibunda
Ust. Lukman




c.)  Teman Diskusi
Mengajak mereka diskusi minimal 1 minggu sekali diskusi per orang
Nama Sahabat Saya
Alasan Memilih menjadi Soulmate
  1. Akmal Septian
  2. Abdul Ghani
  3. M.Hafiz
  4. Aria Fariska
  5. Taufik Fadlah
  1. Sudah saling terbuka semenjak SMA
  2. Satu Visi & pemikiran hampir sama
  3. Beliau sudah mulai berwirausaha, bisa saling berbagi Pengalaman dan Tips
  4. Kemampuan Komunikasi yang baik
  5. Kami sering diskusi


 5. Pencapaian 90 Hari Kedepan
Pencapaian saya yang akan saya realisasikan 90 hari kedepan, dan insyaallah akan selalu komitmen mumbuat daftar pencapaian per triwulan (90 hari)
Bidang Kehidupan
Target 90 hari (Terukur dan Menantang)*
Karya-karya yang akan Saya hasilkan
2 buah Artikel tentang ekonomi islam dan agama islam, Mengikuti lomba essai
Keuangan/financial/asset
Memiliki tabungan Rb 100.000
Kesehatan
Sudah terbiasa push up & shit up lebih dari 50 x,
Keluarga
Ayah & Ibu mulai belajar membaca Al Qur’an
Sosial-Kemasyarakatan/Kepedulian
Mengadakan acara maulit nabi, mengadakan Khitanan Masal
Kehidupan Spiritual
Hafal surah Al Mulk – Al Qiyamah , Mengadakan Khataman Al Qur’an setiap minggunya

*(Pencapaian ini akan terus berubah setiap 90 hari kedepan)



 6. Upaya Menjadi Pribadi Positif, Produktif, Kontributif
a.)  Menghilangkan kebiasaan-kebiasaan negatif :
Kebiasaan Negatif Saya
Komitmen untuk Diubah Menjadi
Tidur ketika kuliah

Menyianyiakan waktu

Menunda-nunda tugas
Tidak akan tidur lagi di kelas, ketika mengantuk langsung ijin keluar untuk wudhu
Menggunakan waktu semaksimal mungkin, bila butuh refresing hanya sekedarnya saja
Segera melaksanakan tugas yang ada ketika memang ada kesempatan

b.)  Melaksanakan semua agenda rutin :
1.)  Menghafal Al Qur’an min setengah Hal per hari
2.)  Tilawah Al Qur’an Min 1 Juz per hari & Al Ma’surah
3.)  Baca Buku : Buku Ekonomi, Buku Islam, min 50 hal.
4.)  Shalat Dhuha
5.)  Baca Berita
6.)  Shalat Witir sebelum tidur
7.)  Olahraga : Shit up 20x, Push up 20x
8.)  Update sosial media
9.)  Berdakwah
10.)       Mengajar

c.) 
Kontribusi Masyarakat :  

1.)  Menolong masyarakat bila memerlukan bantuan, 
2.)  Mengajar ngaji LTQ dan TPA, 
3.)  Berkontribusi bersama teman-teman kader surau dan DPM BEM  dalam proker-prokernya, 
4.)  Terus mencoba membuka jalan pengembangan masyarakat di sekitar masyarakat Masjid As Sa’adah,   

7. Kesimpulan
Setelah saya selesaikan proposal hidup ini, akan segera saya tindak lanjuti agar proposal ini segera terealisasi. Dan beberapa tindakan setelah saya menyelesaikan proposal ini yaitu :
a.)  Saya mulai dari rumah Saya & Masjid tempat tinggal
Saya akan sampaikan Proposal Hidup kepada orang yang berada di rumah Saya. Saya akan tulis prestasi terbaik dan expert yang telah Saya pilih di sebuah lembar kertas dan Saya temple di kamar Saya. Saya tuliskan juga di laptop, meja belajar/kerja, dan tempat-tempat lain yang mudah dibaca. Saya perlu memiliki buku yang mencatat rencana kerja harian. Saya tuliskan rencana itu sebelum Saya tidur. Saya tidak akan meninggalkan rumah Saya tanpa rencana harian tertulis di dalam buku Anda.
b.)  Saya Sampaikan Proposal Hidup dalam Setiap Kesempatan
Saya akan sampaikan kepada orang-orang yang Saya anggap special. Saya akan minta dukungan mereka tanpa memberi kesan sombong.
c.)  Saya Berdoa
Dalam setiap kesempatan berdoa, Saya selalu memanjatkan doa agar Proposal Hidup Saya terwujud. Selain itu, Saya bermohon doa khusus kepada orangtua, saudara, sahabat, guru serta orang-orang yang memiliki kekuatan dalam berdoa. Ketika berdoa tunjukkan proposal itu Saya sampaikan :
“Ya Allah, inilah jalan hidup yang ingin saya tempuh. Bila dengan ini Engkau semakin cinta kepadaku bantulah aku untuk meraihnya. Tetapi bila dengan ini Engkau murka kepadaku, keberadaanku menjadi tidak bermanfaat bagi orang-orang di sekitarku, berilah aku petunjukMu.”
d.)  Saya Mensyukuri Keberhasilan di Setiap Tahapan
Setiap Saya mampu memenuhi Target 90 Hari dengan sangat baik. Saya akan merayakannya. Misalnya, dengan menceritakan hal itu kepada orang-orang yang percaya dan cintai, mentraktir teman, atau berinfaq.
Demikian saya lampirkan proposal hidup saya, semoga menjadi motivasi untuk saya tetap bersemangat untuk mencapainya. Siapapun yang membaca proposal hidup ini saya mohon dengan sangat untuk membantu sekedar mengaminkan proposal tersebut, hal itu sangat berarti untuk saya. Dan saya do,akan pula agar teman-teman yang mendoakan saya tercapai keinginan dalam hidupnya.

Jumat, 23 Maret 2012

Aku bersyukur...

Mendengar  anggota keluargaku ngomel-ngomel dirumah,
berarti aku masih punya keluarga yang utuh
  
Merasa lelah dan pegal linu setiap sore,
sebab itu berarti aku mampu bekerja keras.
  
Membersihkan  piring dan gelas kotor setelah
menerima tamu dirumah,
karena itu berarti aku  dikelilingi teman-teman. 
  
Pakaianku terasa agak sempit, 
karena itu berarti bahwa makanku cukup kenyang. 
  
Mencuci dan menyetrika tumpukan baju,
sebab itu berarti aku memiliki pakaian. 
  
Membersihkan halaman rumah,  membersihkan jendela,
memperbaiki talang dan got,
karena itu berarti aku  memiliki tempat tinggal. 
  
Duduk kembali di kantor, berarti masih ada perusahaan
yang mau memperkerjakan aku
bahkan perusahaan masih mampu membayar gaji setiap bulannya. 
  
Mendengar nyanyian suara yang fals, 
karena itu berarti aku  bisa mendengar.
  
Mendengar bunyi jam alarm dipagi hari,
sebab itu berarti aku hidup. 

MEMANFAATKAN POTENSI MASJID DENGAN MAKSIMAL



Masjid adalah tempat yang sudah tidak asing bagi kita, terutama bagi umat islam, masjid adalah icon penting bagi umat islam. Hal itu terbukti dengan adanya dua peristiwa bersejarah dalam islam, pertama adalah peristiwa diisra’ mi’rajkannya rasulullah saw,  dalam peristiwa ini al quran tidak menyebutkan rasul diisra’ mi’rajkan dari makkah ke madinah namun justru dikatakan bahwa rasulullah diisra’ mi’rajkan dari masjid al haram  ke masjid al aqso, hal tersebut membuktikan bahwa masjid adalah icon penting dalam agama islam. Kedua adalah ketika rasulullah saw berhijarah dari makkah ke madinah, ketika diperjalanan rasulullah menyempatkan diri untuk bersinggah  di quba dan rasul membangun masjid disitu, dan ketika sampai di madinah hal pertama yang dilakukan rasul adalah  membangun masjid.  Kalo kita lihat secara logika, tidaklah rasul membangun masjid dalam keadaan hijrah dan dikejar-kejar orang quraisy kecuali masjid adalah hal yang sangat penting.
Selain dua peristiwa diatas, ada lagi hal-hal yang menunjukan masjid begitu penting bagi umat muslim, dapat ditemukan dalam beberapa hadist yang menunjukan pentingnya masjid, salah satunya yaitu :
'aisyah radliyallaahu 'anha berkata: rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam mementahkan untuk membangun masjid di kampung-kampung dan hendaknya dibersihkan dan diharumkan. Riwayat ahmad abu dawud dan tirmidzi.

Minggu, 27 November 2011

PERBANDINGAN EKONOMI KONVENSIONAL DAN EKONOMI SYARIAH

Kalau kita bicara soal perbandingan ekonomi konvensional dengan ekonomi syariah, tentunya umat muslim akan lebih berpihak kepada ekonomi syariah, dan kalo seandainya ada umat muslim yang berpihak kepada ekonomi konvensional berarti dipertanyakan akidahnya, karena sudah jelas bahwa ekonomi konvensional menerapkan sistim bunga dan bunga adalah riba yang sudah pasti haram. Namun apakah hanya itu alasan kita memilih ekonomi syariah sebagai solusi ? apakah ada sebab-sebab lain? nah disinilah kita akan bahas lebih lanjut keunggulan-keunggulan ekonomi syariah dari pada ekonomi konvensional.

Jika dilihat dari sumbernya Ekonomi syariah berasaskan pada al quran dan sunah, sedangkan ekonomi konvensional lahir berdasarkan pemikiran manusia.sehingga tujuan dari dua konsep tersebut pun berbeda yaitu ekonomi syariah bertujuan untuk mencapai al-falah di dunia dan di akhirat, sedangkan ekonomi konvensional bertujuan menyelesaikan semua masalah yang ada tanpa mempertimbangkan mengenai ketuhanan,akan tetapi lebih mengutamakan untuk kemudahan dan kepuasan manusia di dunia saja, atau dapat kita sebut sekuler.

Selanjutnya Harta dalam ekonomi islam bukan merupakan tujuan kehidupan, tetapi sebagai jalan untuk mencapai kenikmatan dunia dan akhirat. Sedangkan ekonomi konvensional meletakan keduniawian sebagai tujuan utama yang mengutamakan kepentingan individu atau golongan tertentu dan menindas golongan atau individu yang lemah.

Dalam ekonomi konvensional masalah ekonomi timbul karena kelangkaan sumber daya yang di hadapkan pada keinginan manusia yang tidak terbatas. Dalam ekonomi syariah kelangkaan itu relatif, tergantung bagai mana manusia memanfaatkan sumber daya yang diberikan oleh allah tanpa melupakan tujuan untuk memperoleh falah.

Dalam ekonomi islam terdapat keyakinan bahwa segala sesuatu pada hakikatnya adalah milik allah, akan tetapi allah memberikan hak kepada manusia untuk memanfaatkannya serta menggunakannya di jalan allah, salah satu karakteristi ekonomi islam yang tidak ada dalam perekonomian lainnya adalah zakat.

Dan yang mendasar lagi suatu sistem ekonomi islam harus bebasa dari bunga (riba) karena selain itu diharamkan, riba juga merupakan pemerasan kepada orang yang terdesak atas kebutuhan.

Maka jika kita lihat perbedaan-perbedaan yang ada diatas memang tidak dapat disangkal lagi bahwa ada nilai plus (unggul) dalam sistem ekonomi islam jika dibandingkan ekonomi lainnya. Secara esensial, keseimbangan yang diharuskan islam berwujud pemerataan keadilan. Karena apabila keadilan ini tidak dijadikan tujuan pembangunan sistem ekonomi, maka sangat mustahil masyarakat ideal dapat ditegakan. Ekonomi islam juga tidak membolehkan menzalimi masyarakat, khususnya kaum lemah sebagaimana yang terjadi pada ekonomi konvensional. Selain itu ekonomi syariah mengakui hak individu dan masyarakat secara berimbang sehingga tidak ada salah satu pihak yang terdeskriminasi hanya karena materi. Dari situ memang ekonomi syariah lah yang paling tepat untuk menimbulkan keseimbangan ekonomi. Wa allahu a'lam