Jumat, 23 Maret 2012

MEMANFAATKAN POTENSI MASJID DENGAN MAKSIMAL



Masjid adalah tempat yang sudah tidak asing bagi kita, terutama bagi umat islam, masjid adalah icon penting bagi umat islam. Hal itu terbukti dengan adanya dua peristiwa bersejarah dalam islam, pertama adalah peristiwa diisra’ mi’rajkannya rasulullah saw,  dalam peristiwa ini al quran tidak menyebutkan rasul diisra’ mi’rajkan dari makkah ke madinah namun justru dikatakan bahwa rasulullah diisra’ mi’rajkan dari masjid al haram  ke masjid al aqso, hal tersebut membuktikan bahwa masjid adalah icon penting dalam agama islam. Kedua adalah ketika rasulullah saw berhijarah dari makkah ke madinah, ketika diperjalanan rasulullah menyempatkan diri untuk bersinggah  di quba dan rasul membangun masjid disitu, dan ketika sampai di madinah hal pertama yang dilakukan rasul adalah  membangun masjid.  Kalo kita lihat secara logika, tidaklah rasul membangun masjid dalam keadaan hijrah dan dikejar-kejar orang quraisy kecuali masjid adalah hal yang sangat penting.
Selain dua peristiwa diatas, ada lagi hal-hal yang menunjukan masjid begitu penting bagi umat muslim, dapat ditemukan dalam beberapa hadist yang menunjukan pentingnya masjid, salah satunya yaitu :
'aisyah radliyallaahu 'anha berkata: rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam mementahkan untuk membangun masjid di kampung-kampung dan hendaknya dibersihkan dan diharumkan. Riwayat ahmad abu dawud dan tirmidzi.
 
Dari penjelasan diatas sudah jelas masjid sangat penting bagi umat islam, maka sangat disayang kan jika umat sekarang berpikiran bahwa masjid hanya sekedar tempat melaksanakan ibadah, padahal jikat kita lihat pada sejarah masa-masa kejayaan islam masjid bukan hanya sebagai tempat peribadatan, namun juga sebagai tempat pertemuan untuk menyambut tamu dari luar daerah, tempat bermusyawarah, tempat perlindungan, tempat melaksanakan kegiatan sosial, sebagai tempat pengobatan orang sakit, bahkan untuk mengatur strategi perangpun dilakukan di dalam masjid. Jadi akan sangat bila fungsi-fungsi masjid tidak dimanfaatkan secara optimal. Atau bahkan lebih parahnya masyarakat sekarang pergi beribadah kemesjidpun enggan dan lebih memilih beribadah di rumah, padahal bila kita lihat ganjaran  bila kita lihat pada hadist :
dari abu hurairah ra, ia berkata bahwa rasulullah saw bersabda: “shalat seseorang yang dikerjakan secara berjama’ah, pahalanya melebihi shalatnya yang dikerjakan secara sendirian di rumah atau di pasar dengan selisih pahala 25 derajat. Yang demikian itu bisa diraih jika dia berwudhu’ secara sempurna, lalu keluar menuju masjid yang tujuannya tiada lain mengerjakan shalat. Tidakklah dia melangkahkan kakinya (saat menuju masjid), melainkan dengannya derajatnya akan ditinggikan dan dosanya akan dihapus. Jika dia telah mengerjakan shalat, para malaikat akan tetap bershalawat kepadanya selama masih berada di tempat shalatnya dan tidak berhadast. Para malaikat berucap: ‘ya allah limpahkan rahmat dan ampunan kepadanya. Ya allah, kasih sayangilah dia.’ dan dia dianggap mengerjakan shalat selama menunggu dikerjakannya shalat.”(riwayat bukhari)
Kalo kita lihat zaman sekarang masjid-masjid di negara kita ramai bila ada acara-acara besar seperti shalat idhul fitri, shalat idhul adha, shalat jum’at dan acara besar lainnya , namun ketika shalat fadhu’ sepi lagi. Yah tidak saya pungkiri hal tersebut sudah merupakan sebuah sunatullah. Bahkan di dalam l qur’an pun disebutka bahwa kebanyakan orang itu lalai, nah sekarang tinggal kita pilih mau termasuk orang yang taat atau mau dikategorikan sebagai orang yang lalai,
Nah sekarang kita kembali membahas potensi-potensi pada masjid. Masjid memiliki banyak potensi yang bila diorganisir dengan baik makaakan memberikan manfaat yang lebih besar untuk umat. Beberapa potensi tersebut salah satunya adalah dana infak shadaqah yang ada di masjid, yang bila dikembangkan maka akan menjadi pemasukan untuk umat, atau bisa kita jadikan dana tersebut menjadi baitul mal atau bisa juga dijadikan menjadi koperasisyariah yang nantinya menjadi fasilitas masyarakat sekitar yang membutuhkan, tentu saja hal tersebut dilakukan dengan kesepakatan bersama antara pengurus masjid dengan jama’ah masjid,lebih efektif lagi  bila kita membuaat jkm(jaringan kerja masjid) sehingga bisa saling tukar pikiran mengenai masalah-masalah yang ada di masjid, nah dengan jkm pula kita bisa saling membantu masjid-masjid yang membutuhkan bantuan baik berupa sumber daya manusia atau pun dalam bentuk dana. Yang kedua, mungkin hal ini sudah sering kita lihat yaitu penyewaan ruang serba guna masjid, hal tersebut menjadi pemasukan lagi untuk masjid yang nantinya dapat diproses kembali.
Ada satu fasilitas yang dapat dibangun oleh masjid yang menarik untuk dibahas, yaitu koperasi syariah  masjid. Hal ini bisa menjadi fasilitas pengembangan ekonomi masyarakat terutama jama’ah di sekitar masjid. Tidak sampai di situ saja, bila perlu perlu adakan pelatihan dan pembekalan kentrampilan untuk para masyarakat sehingga masyarakat akan optimal dalam memanfaatkan dana yang didapat dari dari koperasi syariah tersebut. Selain koperasi syariah, ada lagi yang tidak kalahmenarik yaitu unit  usaha masjid (uum), hal tersebut akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, bayangkan jika seluruh masjid di indonesia yang jumlahnya kurang lebih 170000, masing-masjid masjid memiliki unit usaha sendiri maka bayangkan berapa banyak lapangan pekerjaan yang tersedia dan berapa besar penurunan angka pengangguran yang akan terjadi di indonesia. Mengesankan bukan? Yah tidak saya pungkiri untuk melakukan hal tersebut dibutuhakan sumber daya manusia yang berkualitas di bidang tersebut, tapi itu tidak menutup kemungkina hal tersebut dapat dilakukan di negara kita ini. Nah seperti yang saya katakan tadi, bila kita membicarakan sumber daya manusia maka hal yang tidak kalah pentingnya adalah pembinaan masyarakat sekitar, untuk menciptakan sumber daya manusia yang memadai.
Namun sebelum kita mensukseskan hal diata ada hal yang lebih penting lagi. Kalau kita perhatikan masalah di indonesia yang  tidak kunjung habis, dari mulai bencana alam ke masalah politik yang sudah keliatan begitu bobrok, itu semua menjadi musibah bagi bangsa indonesia. Yang jadi pertanyaan musibah ini datang sebagai cobaan, teguran, atau malah sebagai azab. Kalo menurut saya, musibah-musibah tersebut diberikan oleh allah sebagai teguran untuk rakyat indonesia, karena dewasa ini banyak kita lihat tingkah-tingkah masyarakat yang sudah melanggar syari’at. Dapat kita temukan di indonesia berbagai macam kesyirikan dari mulai batu petir mpok nari eh salah  ponari sampai ke masalah klasik yaitu percaya kepada hal-hal takhayul, contoh kasus di yogyakarta, kasus yang  belum lama terjadi yaitu gunung merapi meletus, dalam keadaan tertimpa musibah bukan malah bermuhasabah atau beristigfar kepada allah,  namun malah masih sempat saja melakukan kesyirikan dengan percaya bahwa awan yang berbentuk petruk menunjukan lahar gunung merapi akan mengarah ke arah yang ditunjukannya, masyaallah dalam keadaan diberi musibah masih sempat mempercayai hal-hal takhayul seperti itu, menurut ibnu abas ra bahwa bila masyarakat sudah mulai mengolok-olok(tidak yakin) agama maka akan ada empat hal sebagai akibatnya, yang pertama alam tidak bersahabat dapat kita lihat sendiri indonesia sudah mulai terjadi bencana di mana-mana dari mulai di aceh, lalu di yogyakarta, di sidoharjo, dan masih banyak lagi bencana-bencana yang terjadi di berbagai daerang di indonesia, yang kedua diberi pemimpin-pemimpin yang tidak amanah terhadap jabatannya nah kalo masalah ini sudah gak asing lagi di indonesia yang dimana korupsi sudah menjadi penyakit yang akut yang menimpat para pejabat-pejabat kita, yang ketiga kaum elit atau kaum terpelajar terpecah belah hanya karena alasan-alasan yang tidak jelas, yah dapat kita lihat sendiri lah banyak organisasi-organisasi yang saling perang dingin hanya karena merasa organisasinya paling benar, lalu yang keempat yaitu rakyat kecil yang membakar harta orang lain atau dapat kita katakan mencuri, merampok dan sebaginya. Hal –hal yang terjadi indonesia yang telah disebutkan diatas menjadi bukti bahwa masyarakat kita memang membutuhkan pembinaan agar mereka memiliki keyakinan penuh terhadap agama islam nah disinilah masjid akan menjadi solusi bagi para da’i dan da’iyah, dengan cara mendata semua kepala keluarga di sekitar masjid tersebut lalu diberikan pembinaan yang rutin kepada mereka untuk nantinya diterapkan dikeluarganya, hal tersebut diharapkan dapat memulihkan keyakinan umat muslim di indonesia.
 Nah ternyata masjid memiliki manfaat yang yang begitu banyak dan begitu besar bukan ?, maka seperti yang saya katakan di awal sangat sayang sekali bila masjid hanya dijadikan sebagai tempat ibadah atau bahkan hanya dijadikan sebagai tempat tidur bagi para musafir yang mampir mengistirahatkan diri, ya memang tidak salah hal tersebut namun alangkah lebih baiknya kita manfaatkan potensi potensi yang ada pada masjid dengan optimal sehingga dapat memberikan maslahah yang lebih besar untuk umat islam. Waallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar